Nama Acara
: Quantum Qur’ani Healing
Ketua Panitia
: Siti Badriyah
Pemateri : Ust. Firman Islami L.C
Pemandu Ruqyah
Syar’iyyah : Ust. Tono Esfandiar
A. Isi
Materi
THE POWER OF TAUHID (Kekuatan Tauhid)
Tauhid
berasal dari bahasa Arab (وَحَّدَ – يُوَحِّدُ) yang artinya mengesakan.
Poin penting yang berkaitan dengan Ruqyah Syar’iyah,
yaitu :
1. Aqidah
Salimah atau Aqidah yang bersih
Aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu (عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً)
yang artinya ikatan. Tauhid akan senantiasa mengikat umat muslim dari sebelum
di ciptakan (masih berada di alam ruh) sampai akhir hayat. Karena manusia sudah
bersyahadat sejak berada di alam ruh. Dan manusia akan dipertanyakan aqidahnya
di alam kubur nanti. Dan tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan para malaikat
yang memiliki suara seperti halilintar kecuali mereka yang mampu mengamalkan
isi dari tauhid.
Dan siapa yang mengucapkan syahadat disepanjang
hidupnya memiliki kesempatan untuk ditempatkan di syurga-Nya. Akan tetapi bagi
mereka yang memiliki dosa, akan Allah bersihkan dosanya terlebih dahulu didalam
neraka sebelum ditempatkan di syurga. Allah akan memerintahkan malaikat untuk
mengangkat manusia tersebut dari neraka, memasukkannya kedalam sungai kehidupan,
lalu ditempatkan didalam syurga. Lalu dikening mereka terdapat cap atau tanda
berupa tulisan (الْجَهَنَّمِيِّينَ) atau yang berarti mantan penghuni neraka.
2. Ibadah
yang benar
Tiga tauhid yang didefinisikan oleh para ulama untuk
mempermudah manusia menuju syurga, yaitu :
1. Tauhid
Rububiyyah
Mengesakan Allah, bahwa hanya Allah lah satu-satunya
Dzat yang menjaga, memelihara, memenuhi segala kebutuhan makhluk didunia.
Kalimat Rububiyah sama dengan kalimat Robba.
Sesuatu yang mendatangkan keuntungan beserta kerugian
(mudharat) biasanya berasal dari syaitan. Segala sesuatu (barang) yang diyakini
bisa mendatangkan manfaat dan juga menjauhkan mudharat disebut dengan jimat.
Dan itu termasuk dengan syirik Rububiyyah, meyakini sesuatu kecuali kepada
Allah. Dan itu termasuk kepada dosa besar yang tidak akan diampuni kecuali
dengan bertaubat.
2. Tauhid
Uluhiyyah
Mengesakan Allah, bahwa hanya Allah lah satu-satunya
Tuhan yang berhak disembah.
Syarat diterimanya ibadah ada 2, yaitu :
a. Ikhlas
b. I’tiba,
yaitu bagaimana kita mencontoh Rasulullah
Tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk
beribadah kepada Nya. Dan ibadah itu sendiri kelak akan memberikan keselamatan
atau bekal diakhirat kelak.
Ibadah sudah tertera dalam al-Quran dan tercontoh
dalam sunnah Rassul. Maka, jika beribadah tidak berlandaskan al-Qur’an dan
Sunnah, itu bukanlah suatu ibadah.
Dahulu saat iblis diusir dari syurga, dia meminta
kepada Allah untuk memanjangkan umurnya hingga hari akhir dan bersumpah akan
menyesatkan umat manusia untuk menemaninya dineraka. Iblis akan datang menggoda
manusia dari arah depan, belakang, kanan dan kiri. Dan godaan iblis yang
berasal dari arah kanan berupa godaan yang terlihat seperti amalan-amalan.
Sekalipun beribadah dengan ikhlas akan tetapi tidak
berlandaskan sunnah, maka tidak akan diterima oleh Allah.
3. Tauhid
Asma wa sifat
Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan
sifat-sifat yang memang Allah miliki. Asmaul husna adalah nama-nama Allah yang
wajib manusia imani dan yakini.
Dan barang siapa yang mendatangi seorang dukun,
percaya dengan perkataan dukun dan mengikuti perintahnya, maka sesungguhnya dia
telah kufur kepada nabi Muhammad SAW. Jangan sampai dunia yang sementara ini
membutakan mata hati kita dan melupakan akhirat. Orang yang hanya terfokus
kepada dunia saja, maka rentan kufur terhadap Allah.
Orang yang hanya mengejar dunia, terancam tidak akan
mencium bau wanginya syurga. Dan bagi orang yang visi hidupnya hanya untuk
mengejar akhirat, maka Allah akan memudahkan jalannya dan dijanjikan syurga.
Tergantung bagaimana niat kita.
Ruqyah melibatkan manusia langsung dengan Allah. Siapa
yang berusaha dekat dengan Allah, maka Allah pasti akan memberikan solusi.
Ruqyah insya Allah bisa menyembuhkan segala penyakit, karena Allah ridho dengan
caranya, dan juga mengizinkan dengan rahmatnya dan mendatangkan solusi untuk
manusia. Karena yang menyembuhkan adalah Allah secara langsung dengan media
ruqyah.
1. Ruqyah
Syar’iyyah
Ruqyah yang di ijinkan oleh Allah secara sah atau
halal untuk dipraktekkan. Karena ada contoh langsung dari Rassulullah.
Ada 3 syarat dalam melakukan ruqyah ini, yaitu :
a. Bacaan
Al-Quran atau Hadits Nabi
b. Menggunakan
bahasa Arab atau menggunakan bahasa yang difahami maknanya
c. Meyakini
bahwa ruqyah tidak akan berefek langsung kecuali atas ijin Allah
2. Ruqyah
Syirqiyah
Ruqyah yang mengandung unsur kesyirikan.
B. Ruqyah
Mandiri
Penyakit hati datangnya dari setan. Seperti waswas dan
pelupa. Maka semua itu bisa disembuhkan dengan ruqyah.
Tahapan-tahapan ruqyah mandiri, yaitu :
1. Istigfar
kepada Allah
Fokus kepada diri sendiri dan terus beristigfar,
biarkan hatinya hadir. Mengingat semua dosa yang pernah dilakukan. Mengingat
dan meminta ridha kepada Allah. Bermuhasabah diri dan mengingat kematian.
Meminta maaf dan memaafkan orang-orang disekitar kita.
Merasakan emosi sesak yang selama ini berada didalam
dada. Seperti rasa marah, sedih, takut, khawatir dan lainnya. Serahkan dan
pasrahkan semuanya kepada Allah. Lalu berdoa kepada Allah. Memaafkan,
meridhakan dan mengikhlaskan semuanya.
2. Ikrar
pemutus apabila memiliki ikatan dengan hal-hal berbau syirik
Tidak boleh menunduk dan selalu sadarkan diri. Jika
mulai merasa pusing atau hampir kehilangan kesadaran, kembalikan kesadaran
dengan cara menekuk lidah kelangit-langit mulut agar kesadaran kembali.
Dengan menunjuk jari telunjuk kelangit mulai
mengucapkan ikrar pemutus.
3. Membuat
air ruqyah dan ruqyah mandiri
- Mulai
meruqyah air, caranya :
a. Membuka
tutup airnya (langsung kepada airnya, tidak boleh ada halangan oleh sesuatu).
b. bacakan
ayat-ayat Al-Quran ( Al-Fatihah, Al-Ikhlas, AnNas, Al-Falaq, Ayat Kursi)
setelah selesai membaca satu surat, kemudian tiupkan 3 kali kearah air itu
kemudian minum air tersebut.
- Mulai
meruqyah mandiri, caranya :
a. Membaca
surat al-Ikhlas, al-Falaq dan AnNas kemudian tiupkan kekedua telapak tangan,
lalu usapkan dan gosok-gosokkan keseluruh badan mulai dari ubun-ubun.
b. Membaca
doa kepada Allah, usapkan keseluruh badan dan keluarkan lewat mulut (batuk) dan
buang kearah kantong plastik.
c. Meminum
lagi air ruqyah sebelumnya.
d. Lakukan
lagi tahapan kedua ruqyah mandiri
C. Ruqyah
Mandiri selama 7 hari
1. Melakukan
ruqyah rumah, caranya adalah :
a. Alat
semprot (seperti alat semprot untuk pembersih kaca) isi dengan air dan garam.
tambahkan minyak bidara jika ada.
b. Bacakan
ayat-ayat ruqyah, yaitu ; Al Fatihah, (AnNas, Al-Falaq, Al-Kautsar dibaca 3
kali), al-Kaafirun, al-Baqarah (ayat 1-5, 102, 255-257, 284-286), al-zalzalah
c. Setiap
kali selesai dibacakan 1 surat tiupkan kearah air 3 kali
d. Tutup
kembali kemudian siap untuk disemprotkan
e. Semprotkan
keseluruh ruangan disertakan membaca ayat kursi kecuali kamar mandi
2. Minum
air ruqyah
a. Bacakan
minimal surat al-Fatihah pada setiap air yang akan diminum
b. Tiup 3
kali kearah air setelah selesai membacakan surat
c. Lakukan
ruqyah mandiri satu kali sehari
3. Sedekah
setiap hari
4. Zikir
pagi dan petang dibaca 100 kali setelah subuh, atsar dan magrib
a. لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
b. سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ
c. أَسْتَغْفِرُ
اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
5. Menjaga
adab tidur
a. Berwudhu
sebelum tidur
Karena kondisi tidurnya seorang muslim yang telah
berwudhu adalah ditemani oleh malaikat, dan tidak akan di ganggu oleh syaitan.
b. Membaca
al-Ikhlas, al-Falaq dan AnNas
Setelah membaca ketiga surat tersebut, tiup ketelapak
tangan dan usap-usap keseluruh tubuh dimulai dari wajah.
c. Membaca
ayat Kursi
d. Membuat
jurnal syukur
Gunakan buku catatan kecil atau sejenisnya untuk
menulis tiga hal yang patut disyukuri hari ini, ditulis setiap hari.
e. Doa
tidur
D. Alasan
melakukan ruqyah jalan selama 7 hari
Sangat efektif melakukan kelima poin ruqyah jalan
selama 7 hari, alasannya :
1. Syaitan
akan takut dan pergi saat kita melakukan ruqyah rumah.
2. 80%
tubuh manusia adalah cairan. Dan jika kita meruqyah setiap air yang kita minum,
syaitan tidak akan betah berada didalam tubuh kita.
3. Dengan
sedekah akan melipat gandakan kekuatan ruqyah.
4. Dengan
zikir pagi dan petang, isi dari doa tersebut adalah meminta perlindungan kepada
Allah, meminta penjagaan dari setiap sisi dan meminta rezeki.
5. Jaga
adab tidur. Karena syaitan mengganggu manusia berawal dari alam ghoib manusia,
yaitu mimpi. Dan akan berefek pada alam sadar manusia seperti datangnya
penyakit-penyakit fisik.
Wajib melakukan semua tahapannya selama 7 hari, dan
jika tidak melakukan salah satunya maka harus diulang dari awal.
Pada poin pertama, hanya perlu melakukan satu kali ruqyah
rumah dan tidak perlu melakukannya lagi. Begitupun dengan poin kedua, karena
tidak ada dalil yang menerangkan tentang meruqyah minuman saat akan meminumnya.
Cukup dilakukan pada saat tahapan ruqyah 7 hari.
E. Hadits-hadits
yang berkaitan dengan Ruqyah
1. Hadits
tentang Ruqyah
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا فِي مَسِيرٍ
لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ
(لذيغ) وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا
كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً
وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ
كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا
شَيْئًا حَتَّى نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا
لِي بِسَهْمٍ رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Said al-Khudri RA berkata, “ Ketika kami
sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat. Datanglah seorang
wanita dan berkata, “ Sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan
sebagian kami tengah pergi. Apakah ada di antara kalian yang biasa meruqyah?”
Maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya tentang
ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30 ekor kambing dan kami
mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ”Apakah Anda
bisa? Apakah Anda meruqyah?“ Ia berkata, ”Tidak, saya tidak meruqyah kecuali
dengan Al-Fatihah.” Kami berkata, “Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita
mendatangi atau bertanya pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika
sampai di Madinah, kami ceritakan pada nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam Dan
beliau berkata, “ Tidakkah ada yang memberitahunya bahwa itu adalah ruqyah?
Bagilah (kambing itu) dan beri saya satu bagian.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Hadits
tentang ruqyah menggunakan air dan garam
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ketika Rasulullah sedang
sujud dalam shalatnya, jari beliau disengat Kalajengking. Setelah selesai
shalat, beliau bersabda,’Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak
memandang nabi atau selainnya.’ Lalu beliau mengambil wadah (ember) yang berisi
air dan garam. Kemudian beliau meletakkan bagian tangan yang tersengat
Kalajengking dalam larutan air dan garam (merendamnya), seraya membaca surat
al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas, sampai beliau merasa tenang (rilek).” (HR. al-Baihaqi
dan Imam al-Haitsami menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan)
3. Hadits
tentang berwudhu sebelum tidur
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ
، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah
seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR.
Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
4. Hadits
tentang membaca tiga surat (AnNas, Al-Kautsar dan Al-Falaq) sebelum tidur
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ
كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ
( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ
بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ
وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di
tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu
kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat
Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu
birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak
tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah,
dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.”
(HR. Bukhari no. 5017).
This entry was posted
on Senin, 19 Maret 2018
at Senin, Maret 19, 2018
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.