19
Mar

ULUMUL HADITS – Laporan Research  

Posted by adistyawd


Nama Acara                            : Quantum Qur’ani Healing
Ketua Panitia                           : Siti Badriyah
Pemateri                                   : Ust. Firman Islami L.C
Pemandu Ruqyah  Syar’iyyah : Ust. Tono Esfandiar

A.        Isi Materi
THE POWER OF TAUHID (Kekuatan Tauhid)
            Tauhid berasal dari bahasa Arab (وَحَّدَ – يُوَحِّدُ) yang artinya mengesakan.
Poin penting yang berkaitan dengan Ruqyah Syar’iyah, yaitu :
1.         Aqidah Salimah atau Aqidah yang bersih
Aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu (عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً) yang artinya ikatan. Tauhid akan senantiasa mengikat umat muslim dari sebelum di ciptakan (masih berada di alam ruh) sampai akhir hayat. Karena manusia sudah bersyahadat sejak berada di alam ruh. Dan manusia akan dipertanyakan aqidahnya di alam kubur nanti. Dan tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan para malaikat yang memiliki suara seperti halilintar kecuali mereka yang mampu mengamalkan isi dari tauhid.
Dan siapa yang mengucapkan syahadat disepanjang hidupnya memiliki kesempatan untuk ditempatkan di syurga-Nya. Akan tetapi bagi mereka yang memiliki dosa, akan Allah bersihkan dosanya terlebih dahulu didalam neraka sebelum ditempatkan di syurga. Allah akan memerintahkan malaikat untuk mengangkat manusia tersebut dari neraka, memasukkannya kedalam sungai kehidupan, lalu ditempatkan didalam syurga. Lalu dikening mereka terdapat cap atau tanda berupa tulisan (الْجَهَنَّمِيِّينَ) atau yang berarti mantan penghuni neraka.
2.         Ibadah yang benar
Tiga tauhid yang didefinisikan oleh para ulama untuk mempermudah manusia menuju syurga, yaitu :
1.         Tauhid Rububiyyah
Mengesakan Allah, bahwa hanya Allah lah satu-satunya Dzat yang menjaga, memelihara, memenuhi segala kebutuhan makhluk didunia. Kalimat Rububiyah sama dengan kalimat Robba.
Sesuatu yang mendatangkan keuntungan beserta kerugian (mudharat) biasanya berasal dari syaitan. Segala sesuatu (barang) yang diyakini bisa mendatangkan manfaat dan juga menjauhkan mudharat disebut dengan jimat. Dan itu termasuk dengan syirik Rububiyyah, meyakini sesuatu kecuali kepada Allah. Dan itu termasuk kepada dosa besar yang tidak akan diampuni kecuali dengan bertaubat.
2.         Tauhid Uluhiyyah
Mengesakan Allah, bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Syarat diterimanya ibadah ada 2, yaitu :
a.         Ikhlas
b.         I’tiba, yaitu bagaimana kita mencontoh Rasulullah
Tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Nya. Dan ibadah itu sendiri kelak akan memberikan keselamatan atau bekal diakhirat kelak.
Ibadah sudah tertera dalam al-Quran dan tercontoh dalam sunnah Rassul. Maka, jika beribadah tidak berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah, itu bukanlah suatu ibadah.
Dahulu saat iblis diusir dari syurga, dia meminta kepada Allah untuk memanjangkan umurnya hingga hari akhir dan bersumpah akan menyesatkan umat manusia untuk menemaninya dineraka. Iblis akan datang menggoda manusia dari arah depan, belakang, kanan dan kiri. Dan godaan iblis yang berasal dari arah kanan berupa godaan yang terlihat seperti amalan-amalan.
Sekalipun beribadah dengan ikhlas akan tetapi tidak berlandaskan sunnah, maka tidak akan diterima oleh Allah.
3.         Tauhid Asma wa sifat
Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang memang Allah miliki. Asmaul husna adalah nama-nama Allah yang wajib manusia imani dan yakini.
Dan barang siapa yang mendatangi seorang dukun, percaya dengan perkataan dukun dan mengikuti perintahnya, maka sesungguhnya dia telah kufur kepada nabi Muhammad SAW. Jangan sampai dunia yang sementara ini membutakan mata hati kita dan melupakan akhirat. Orang yang hanya terfokus kepada dunia saja, maka rentan kufur terhadap Allah.
Orang yang hanya mengejar dunia, terancam tidak akan mencium bau wanginya syurga. Dan bagi orang yang visi hidupnya hanya untuk mengejar akhirat, maka Allah akan memudahkan jalannya dan dijanjikan syurga. Tergantung bagaimana niat kita.
Ruqyah melibatkan manusia langsung dengan Allah. Siapa yang berusaha dekat dengan Allah, maka Allah pasti akan memberikan solusi. Ruqyah insya Allah bisa menyembuhkan segala penyakit, karena Allah ridho dengan caranya, dan juga mengizinkan dengan rahmatnya dan mendatangkan solusi untuk manusia. Karena yang menyembuhkan adalah Allah secara langsung dengan media ruqyah.
1.         Ruqyah Syar’iyyah
Ruqyah yang di ijinkan oleh Allah secara sah atau halal untuk dipraktekkan. Karena ada contoh langsung dari Rassulullah.
Ada 3 syarat dalam melakukan ruqyah ini, yaitu :
a.         Bacaan Al-Quran atau Hadits Nabi
b.         Menggunakan bahasa Arab atau menggunakan bahasa yang difahami maknanya
c.         Meyakini bahwa ruqyah tidak akan berefek langsung kecuali atas ijin Allah
2.         Ruqyah Syirqiyah
Ruqyah yang mengandung unsur kesyirikan.
B.        Ruqyah Mandiri
Penyakit hati datangnya dari setan. Seperti waswas dan pelupa. Maka semua itu bisa disembuhkan dengan ruqyah.
Tahapan-tahapan ruqyah mandiri, yaitu :
1.         Istigfar kepada Allah
Fokus kepada diri sendiri dan terus beristigfar, biarkan hatinya hadir. Mengingat semua dosa yang pernah dilakukan. Mengingat dan meminta ridha kepada Allah. Bermuhasabah diri dan mengingat kematian. Meminta maaf dan memaafkan orang-orang disekitar kita.
Merasakan emosi sesak yang selama ini berada didalam dada. Seperti rasa marah, sedih, takut, khawatir dan lainnya. Serahkan dan pasrahkan semuanya kepada Allah. Lalu berdoa kepada Allah. Memaafkan, meridhakan dan mengikhlaskan semuanya.
2.         Ikrar pemutus apabila memiliki ikatan dengan hal-hal berbau syirik
Tidak boleh menunduk dan selalu sadarkan diri. Jika mulai merasa pusing atau hampir kehilangan kesadaran, kembalikan kesadaran dengan cara menekuk lidah kelangit-langit mulut agar kesadaran kembali.
Dengan menunjuk jari telunjuk kelangit mulai mengucapkan ikrar pemutus.
3.         Membuat air ruqyah dan ruqyah mandiri
-           Mulai meruqyah air, caranya :
a.         Membuka tutup airnya (langsung kepada airnya, tidak boleh ada halangan oleh sesuatu).
b.         bacakan ayat-ayat Al-Quran ( Al-Fatihah, Al-Ikhlas, AnNas, Al-Falaq, Ayat Kursi) setelah selesai membaca satu surat, kemudian tiupkan 3 kali kearah air itu kemudian minum air tersebut.
-           Mulai meruqyah mandiri, caranya :
a.         Membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan AnNas kemudian tiupkan kekedua telapak tangan, lalu usapkan dan gosok-gosokkan keseluruh badan mulai dari ubun-ubun.
b.         Membaca doa kepada Allah, usapkan keseluruh badan dan keluarkan lewat mulut (batuk) dan buang kearah kantong plastik.
c.         Meminum lagi air ruqyah sebelumnya.
d.         Lakukan lagi tahapan kedua ruqyah mandiri
C.        Ruqyah Mandiri selama 7 hari
1.         Melakukan ruqyah rumah, caranya adalah :
a.         Alat semprot (seperti alat semprot untuk pembersih kaca) isi dengan air dan garam. tambahkan minyak bidara jika ada.
b.         Bacakan ayat-ayat ruqyah, yaitu ; Al Fatihah, (AnNas, Al-Falaq, Al-Kautsar dibaca 3 kali), al-Kaafirun, al-Baqarah (ayat 1-5, 102, 255-257, 284-286), al-zalzalah
c.         Setiap kali selesai dibacakan 1 surat tiupkan kearah air 3 kali
d.         Tutup kembali kemudian siap untuk disemprotkan
e.         Semprotkan keseluruh ruangan disertakan membaca ayat kursi kecuali kamar mandi
2.         Minum air ruqyah
a.         Bacakan minimal surat al-Fatihah pada setiap air yang akan diminum
b.         Tiup 3 kali kearah air setelah selesai membacakan surat
c.         Lakukan ruqyah mandiri satu kali sehari
3.         Sedekah setiap hari
4.         Zikir pagi dan petang dibaca 100 kali setelah subuh, atsar dan magrib
a.         لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
b.         سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
c.         أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
5.         Menjaga adab tidur
a.         Berwudhu sebelum tidur
Karena kondisi tidurnya seorang muslim yang telah berwudhu adalah ditemani oleh malaikat, dan tidak akan di ganggu oleh syaitan.
b.         Membaca al-Ikhlas, al-Falaq dan AnNas
Setelah membaca ketiga surat tersebut, tiup ketelapak tangan dan usap-usap keseluruh tubuh dimulai dari wajah.
c.         Membaca ayat Kursi
d.         Membuat jurnal syukur
Gunakan buku catatan kecil atau sejenisnya untuk menulis tiga hal yang patut disyukuri hari ini, ditulis setiap hari.
e.         Doa tidur
D.        Alasan melakukan ruqyah jalan selama 7 hari
Sangat efektif melakukan kelima poin ruqyah jalan selama 7 hari, alasannya :
1.         Syaitan akan takut dan pergi saat kita melakukan ruqyah rumah.
2.         80% tubuh manusia adalah cairan. Dan jika kita meruqyah setiap air yang kita minum, syaitan tidak akan betah berada didalam tubuh kita.
3.         Dengan sedekah akan melipat gandakan kekuatan ruqyah.
4.         Dengan zikir pagi dan petang, isi dari doa tersebut adalah meminta perlindungan kepada Allah, meminta penjagaan dari setiap sisi dan meminta rezeki.
5.         Jaga adab tidur. Karena syaitan mengganggu manusia berawal dari alam ghoib manusia, yaitu mimpi. Dan akan berefek pada alam sadar manusia seperti datangnya penyakit-penyakit fisik.
Wajib melakukan semua tahapannya selama 7 hari, dan jika tidak melakukan salah satunya maka harus diulang dari awal.
Pada poin pertama, hanya perlu melakukan satu kali ruqyah rumah dan tidak perlu melakukannya lagi. Begitupun dengan poin kedua, karena tidak ada dalil yang menerangkan tentang meruqyah minuman saat akan meminumnya. Cukup dilakukan pada saat tahapan ruqyah 7 hari.
E.         Hadits-hadits yang berkaitan dengan Ruqyah
1.         Hadits tentang Ruqyah
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا فِي مَسِيرٍ لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ (لذيغ) وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا شَيْئًا حَتَّى نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Said al-Khudri RA berkata, “ Ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat. Datanglah seorang wanita dan berkata, “ Sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami tengah pergi. Apakah ada di antara kalian yang biasa meruqyah?” Maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya tentang ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30 ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ”Apakah Anda bisa? Apakah Anda meruqyah?“ Ia berkata, ”Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Al-Fatihah.” Kami berkata, “Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam Dan beliau berkata, “ Tidakkah ada yang memberitahunya bahwa itu adalah ruqyah? Bagilah (kambing itu) dan beri saya satu bagian.” (HR Bukhari dan Muslim)
2.         Hadits tentang ruqyah menggunakan air dan garam
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ketika Rasulullah sedang sujud dalam shalatnya, jari beliau disengat Kalajengking. Setelah selesai shalat, beliau bersabda,’Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak memandang nabi atau selainnya.’ Lalu beliau mengambil wadah (ember) yang berisi air dan garam. Kemudian beliau meletakkan bagian tangan yang tersengat Kalajengking dalam larutan air dan garam (merendamnya), seraya membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas, sampai beliau merasa tenang (rilek).” (HR. al-Baihaqi dan Imam al-Haitsami menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan)
3.         Hadits tentang berwudhu sebelum tidur
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ    
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
4.         Hadits tentang membaca tiga surat (AnNas, Al-Kautsar dan Al-Falaq) sebelum tidur
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).


This entry was posted on Senin, 19 Maret 2018 at Senin, Maret 19, 2018 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar