Regret  

Posted by adistyawd


           Aku memang salah.. dan kini aku merasa kecewa pada diri sendiri.  Memang tak sepantasnya aku menyesal saat ini, karena memang takkan pernah kembali.
Mereka benar, sebenarnya ada _bahkan banyak_ orang-orang yang mencintaiku, menyayangiku tanpa ku tahu. Tapi ku telah buta membiarkan segalanya berlalu. Aku terlalu sibuk menanti dan mengharap cinta dan kasih yang lain, yang memang takkan pernah kudapatkan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWO3EHvrlEd6fhRN2kFEyHd-M4DOSQhhX1t0yuqrCvV0FqC3KLWIyfHqgwKJX4DlL4FAFQTuoxQx4iwsuoHDT2njrBGiZBs0jnPRiTuINu_CHudLlH2OnXm-F3Ws8-_pZ3MGBSkhEGBAEd/s1600/menyesal-tidak-sudah.jpg


Aku merasa menyesal karena telah menyia-nyiakan mereka yang telah rela memberikan kasihnya tanpa kupeduli. Dan kini, tak sepatutnya aku meronta dan memohon kepada mereka _orang-orang yang menyayangiku_ untuk kembali memberikan kasihnya padaku, setelahku abaikan dengan sombongnya, yang masih saja mengharapkan yang tak pasti.
Aku telah terlalu lalai dan egois membiarkan cinta mereka terhampar hambar tak ku akui, kini..

Aku benar-benar menyesal. Sangat menyesal. Masihkah mereka menyimpan kasih sayangnya kepadaku, kepadaku yang jahat kepada mereka?

With tear,

*jangan pernah mengaharapkan kupu-kupu yang terbang jauh sedangkan masih ada kupu-kupu yang terbang tepat didepan matamu*


Nantikanmu  

Posted by adistyawd

Part2

“hei akhwat! Cepet tolong dia!” teriak ikhwan misterius ini. Kisya yang tak sempat menghampiri Vanny menatap kagum didekat mereka berdua. Tiba-tiba seperti kesadarannya baru hadir, ikhwan misterius itu melepaskan rangkulannya dengan hati-hati dan berlari menjauh menuju asrama. Ia menangis tertahan. “Irsyaaad!!!” teriak salah satu ikhwan yang berada digerombolan ikhwan-ikhwan yang ada. Kisya mencatat kuat-kuat dalam ingatannya, ternyata ikhwan misterius itu bernama Irsyad. tak berapa lama seluruh akhwat bergerumbul membopong Vanny, ustadz memanggil ambulans dan melarikan Vanny kerumah sakit.
“ane gak nyangka Vanny pacaran ama Irsyad..” celetuk salah seorang akhwat, Riska namanya. “eh... Vannykan keliatan sholehah.. masa sih pacaran? Ama kakak kelas lagi!” timpal Farah. “heeh, jangan suudzon dulu dong...” Shofa menengahi, mereka ngutul dijam istirahat didalam kelas. Kisya yang mendengar dari luar kelas dengan tidak sabar langsung menghampiri mereka, “heh antuna! Jangan fitnah Vanny macem-macem yaa... dia ama Irsyad gak ada hubungan apa-apa!” bela Kisya, bergabung dikumpulan mereka. “laaah... antumkan tukang pacaran, siapa tau Vanny kehasut sama antum ikut-ikutan pacaran!” cibir Farah.”eh.. meskipun ane tukang pacaran, tapi ane bukan setan yah! Gak mungkin ampe tega ngajak kayak gitu!” Kisya melet. “iya ukhty.. gak boleh suudzon gitu.. kalian itu akhwat bukan sih?” Shofa menengahi, yang lain mengangguk setuju dan sebagian beristigfar.
                “Irsyad! Apa antum gila heuh? Kemaren perbuatan antum udah kelewatan banget tau!” bentak Randy diperpus setelah ia menemukan ikhwan berperawakan tinggi kurus itu. Irsyad hanya diam, dia tetap membaca bukunya dimeja baca. Padahal fikirannya melayang kekejadian kemarin, dan keadaan Vanny sekarang. “Irsyad, antum denger gak sih?” Randy teriak ditelinga sahabatnya, ”iya, ana tau! Tapi ana juga gak ngerti kenapa ana tiba-tiba ingin merangkul dia..” Irsyad menunduk, tangan kanannya mengusap telinga kirinya yang sempat diteriaki Randy. Kemudian ia menutup buku yang sama sekali tak ia baca.
“Syad, antum dicariin dari tadi.. tuh dipanggil sama ustad Idris diruangannya!” panggil seorang ikhwan tiba-tiba dari pintu perpus, Irsyad menahan nafas dan mengeluarkannya dengan lemah. Tanpa menjawab ucapan ikhwan tadi, ia langsung bergegas keruangan ustad Adam. Randy hanya bisa menggeleng lemah.
“antum ada hubungan apa dengan Vanny?” Tanya ustad Idris to the point setelah menjawab salam dan mempersilahkan masuk Irsyad. “tidak ada apa-apa tadz..” jawab Irsyad singkat. “jawab yang jujur! Kamu mau diislah?” bentak ustad Idris tak sabar, ia memelototi Irsyad yang terlihat tenang namun terlihat lesu. “ustadz boleh islah saya, tapi ustadz tidak boleh mengislah Vanny tadz, dia tidak tau apa-apa.. dan, dia juga tidak tau siapa saya..” jawab Irsyad, memberanikan diri menatapa wajah ustadz Idris yang mulai bersahabat. “maksud kamu bagaimana,Syad?” kemudian Irsyad menceritakan semua perasaannya terhadap Vanny, dengan penuh pengertian, ustad Idris memberikan nasihat padanya.
Tanpa disangka saat Irsyad keluar dari ruang BP, sudah ada beberapa ikhwan yang menguping. “astagfirullah.. kalian!!” Irsya kaget melihat banyak ikhwan yang cengengesan kepergok nguping. “ciee Irsyad, lulud dari sini langsung merit dong…” celetuk Dani terkekeh meledek Irsyad yang mukanya mulai memerah, “huuussst… Vannynya juga masih kelas satu! Jadi tungguin dulu dia dong, kasian masa sekolah tapi udah merit duluan mah..hehe” tambah Azfa sok membenarkan. “sialaaan!!” Tak lama Irsyad menerkam kedua ikhwan tersebut, semua tertawa.
Seminggu kemudian..
“Vanny khaifa khaluk?” Tanya Shofa menyambut Vanny digerbang asrama akhwat, “Alhamdulillah.. sekarang mendingan..” jawab Vanny tersenyum, ia dipapah Kisya yang ikut menjemput Vanny dengan ustadzah Nining kerumah sakit. Sebenarnya ia diperbolehkan ustadzah Ajeng _bagian perizinan_  untuk pulang kerumah setelah kejadian tersebut, namun ia lebih baik pulang kepesantren bertemu teman-temannya, daripada dirumahnya yang sepi karena orangtuanya selalu sibuk bekerja. “Vanny...” sapa Sarah centil. Vanny tersenyum lalu mengaitkan alisnya, apa maksudnya? “duluan daripada kita dong yaa...” celetuk Riska. Farah dan Sarah yang menyambutnya bersama Riska bareng menyejajari langkah Vanny yang dipapah Kisya. “maksudnya apa sih?” tanya Vanny heran memandang teman-temannya bergantian. Ketiga makhluk berjilbab itu hanya tekekeh. “udah kalian, jangan ganggu Vanny dulu! Dia baru aja dateng, udah dibikin penasaran gitu!” omel Kisya, sebenarnya jika Vanny tidak dalam keadaan seperti itu, mungkin dia akan ikut meledek Vanny. “iyaaa... emaak..” ucap Sarah terkekeh, mereka bertiga memutuskan untuk masuk kedalam asrama duluan, karna satu pintu tidak cukup dimasuki mereka berlima.
 “sebenarnya ada apa sih, Sya?” tanya Vanny tak tahan, setelah ia berhasil duduk diranjang kasurnya, Kisya hanya tersenyum, ia tidak ingin menjawab pertanyaan Vanny, untung  Ustadzah Aulia murrabiah mereka datang menjenguk Vanny, kebetulan dua sahabat ini satu likoan juga. “bagaimana keadaan kamu sekarang Vanny?” tanya ustadzah setelah memberi salam dan duduk didekat Vanny dan Kisya. “sudah agak mendingan mi..” jawab Vanny sambil mencium tangan ustadzah Aulia. “walaupun kaki kiri agak retak, tapi kata dokter dalam waktu dua minggu dapat kembali pulih mi..” lanjutnya lagi. “ooh.. syukurlah kalo gitu.. kamu banyak istirahat aja ya...” nasihat ustadzah Aulia, menepuk punggung Vanny pelan, ia mengangguk.
Kemudian tak lama ustadzah Aulia menoleh kearah Kisya,” Sya.. bisa kamu keluar sebentar, ada yang mau umi bicarain sama Vanny sebentar.. afwan ya..” ucapnya, Kisya langsung mengerti, ia tersenyum dan mengangguk, segera pergi keluar kobong.  “ada apa mi?” tanya Vanny heran, ustadzah Aulia tersenyum, “kamu tau saat kecelakaan menimpamu, siapa yang pertama kali menghampiri ingin menolongmu?” ustadzah malah balik bertanya, Vanny mulai curiga dan ia mulai tegang. “si..siapa mi?” tanyanya agak gugup, “fitrah manusia bila ia memiliki rasa dihatinya pada seseorang. Mungkin dia memang benar-benar menyukaimu,Van..” inilah keistimewaan ustadzah Aulia, selalu menjawab pertanyaan Mutarobinya dengan kata-kata indah. Vanny langsung menebak dalam hatinya, pasti lelaki misterius itu!
“memangnya siapa mi?” Vanny mengulang pertanyaannya yang tak terjawab sempurna, “Irsyad..” oh.. ikhwan itu bernama Irsyad! “dia kelas 3 sekarang, katanya sudah menyukaimu saat MOPD..” lalu ustadzah Aulia menceritakan semuanya yang ia dengar dari suaminya ustadz Idris guru BP ikhwan. Vanny tidak bisa lagi menyembunyikan warna merah dipipinya. Hatinya berdesir. Apakah dia juga menyukai Irsyad?
                “Irsyad...” gumam Vanny pelan, tanpa terkontrol urat mulutnya. “hayooh.... ketahuan loh suka mikirin Irsyad!” Kisya tertawa puas setelah mengagetkan sahabatnya itu, “hiiih Kisya! Nyebelin!” teriak Vanny pelan, ia manyun. “makanya, kalo makan ya makan aja, fikirannya jangan melayang kewajahnya Irsyad terus!” ledek Kisya lagi, iapun terkekeh. “apaan sih...” Vanny melet, “sotoy!” sambungnya lagi, lalu menyuapkan sesendok sayur yang sempat tertunda. “udah yuuk.. mending kita keperpus!” ajak Vanny, sebenarnya ia mengalihkan Kisya, agar sahabatnya yang menyebalkan itu tidak meledeknya lagi.
“eh... ada akhi Randy tuh!” tunjuk Kisya pada seseorang yang berjalan kearah lain. “baru aja lulus 4bulan dari sini, udah kangen ama ni sekolah..” ucap Vanny ngasal, Kisya terkekeh. Kemudian mereka masuk kedalam perpus.
Seseorang mengintip merka dari balik rak buku yang tinggi, penuh dengan buku referensi yang jarang sekali seseorang menyentuhnya. Dengan segera ia menyelipkan secarik kertas yang tak lama ia tulis kedalam buku tipis yang secara acak dia bawa. “pak.. afwan banget, tolong kasihkan buku ini sama akhwat itu ya pak.. yang pake kerudung merah disana..” tunjuk Irsyad, pada dua akhwat yang duduk dipojok ruang perpus, vanny dan Kisya. “ooh.. “ pak Penjaga langsung ngeh, tersenyum dan mengangguk setuju.
“maaf neng, ada titipan buku buat neng ini..” ucap pak Penjaga tanpa basa-basi, Vanny meraih buku tersebut dan memandangnya heran. “oh.. makasih pak..” jawabnya, pak Penjaga langsung bergegas pergi. “waaah.. apa mungkin Randy kesini sama..” tebak Kisya yang langsung membuat hati Vanny berdesir. Ia membuka buku tersebut, secarik kertas terjatuh, kemudian ia memungutnya. Tertera tulisan yang ia dan Kisya baca, ‘kutunggu kau dibatas waktu..:)’
Gubraaak!! Kisya pingsan, “so sweeet!!” teriaknya. Vanny tersipu malu.

The End

about CSG  

Posted by adistyawd


           
CSG itu nama sebuah angkatan keren. singkatan dari Comunity of Seventh Generation. angkatan ke-7 di MA Al-Kautsar Banjar. membersnya kece-kece en gaul(apalagi cewek-ceweknya).:) 
 terdiri dari orang-orang unik en aneh. hehe tergabung dari berbagai daerah yang berbeda. kalo ane sendiri sih gak jauh-jauh amat. tetep dari Banjar, langen. members CSG ini kadang kompak, kadang perang pake kampak. soalnya, gak sehati mulu. giliran sehati, bungahnya minta ampun. :P terus juga, banyak fakta unik nih guys yang namanya CSG,
 pertama (katanya sih) CSG ini members yang paling deket ama pembimbing ato panggilan elitnya ustadz.
 kedua, angkatan yang paling kreatif ngeluarin banyak ide unik saat mereka ngejabat.
 ketiga, sering bikin kontroversi sama siapapun. -_-(bangga gak yah?)
 keempat, saat kelas dua banyak members CSG dari kalangan cowok yang almarhum, bahasa imutnya keluar dari sekolah.
 kelima, banyak orang-orang unik dan memiliki bakat yang luar biasa didalamnya.
 keenam, angkatan yang walopun udah umur tua diboarding school, masih aja malu-malu kalo ketemu ama members lain yang beda jenis.(hayooh apa coba?)
 ketujuh, musim-musiman dinegeri CSG. pas musim twitter, semuaaa pada bikin. nah, sekarang lagi musim bikin Gmail en blog, semuaaa pada pengen bikin. hehe norak emang pada baru bikin.. (yang penting kompak yee)
 kedelapan, waktu masih kelas satu, udah bikin banyak casen dengan berbagai kebangoran. tapi itu yang membuat CSG makin terkenal.hehe
 kesembilan, banyak sesuatu yang baru berbarengan dengan adanya CSG ini. contohnya, MALKAPALA. naaah, bagi members CSG lain yang baca Blog ane, bisa nambahin keunikan CSG lain di coment'an. kalo CSG itu emang angkatan paling special dalam sejarah cinta Romeo en Juliet! #apanyambungnya? -_-
 ntar deh ane ngeshare foto-fotonya, soalnya gak keburu meman(men en women)! yaah, paling sedihnya sih, masih terlihat kubu-kubu disudut-sudut ruang CSG.

 pengennya sih, mudah-mudahan didalam negeri CSG tercinta ini bisa hanya ada satu kubu yang kompak, kubu CSG tentunya. so, keep kompak yeee..

by.MemberterIjut

A 4 HW/RW  

Posted by adistyawd

   aku memang sayang sama kamu.. tapi, kenapa kamu dateng pas kamu butuhin aku?
hmmm... tepatnya, kau menganggapku hanya sebagai "tempat peminjaman barang".
padahal tanpa kau tau, aku bisa menjadi lebih dari yang kau mau.
mungkin, bahuku terlalu rendah untuk kau jadikan sandaran saat kau meneteskan air mata.
mungkin kata-kataku terbatas untuk bisa memotivasimu.
aku tidak lebih mengenalmu lebih dari dia mengenalmu.
dan kaupun tidak terlalu mengenalku lebih dari kau mengenalnya. 
aku bingung sendiri, sebenarnya kau ini siapa? apa kita saling menganggap lebih dari istimewa satu sama lain? atau kau tidak menganggapku apa-apa? 
tanpa kau tau, aku menganggapmu lebih dari apapun.
maaf jika aku tidak bisa terbuka karna kau jauh.
   aku diam tapi hatiku menjerit. kuingin marah, tapi pantaskah bila aku memarahi diri sendiri?
kau memulai dalam diam, dan mengakhiri lebih dari diam.
aku bahagia bila kau bahagia dengannya, walau sesungguhnya aku tak bisa menutupi luka.
ya, mungkin menurutmu dia lebih mengerti dan mengenalmu.
aku terlalu acuh untuk bisa tau apa yang kau rasakan.
tapi, apakah pernah kau mencoba untuk mengeluarkan segala sesakmu padaku?
apa kau pernah mencoba untuk bertanya dan mengkhawatirkanku bila ku rapuh?
sudahlah... tak mungkin kau bisa sepertiku, merasa sakit melihatku,
merasa rindu tak bisa bersamaku.
kau hanya bayangan yang melintas dikehidupan semuku.
terima kasih untuk setitik warna yang telah kau teteskan, dan untuk segores luka yang telah kau torehkan.
kukatakan lagi, dia lebih mengerti dirimu.
cukup

HUMAIRRAH'S FAMILY  

Posted by adistyawd



           Kalo aku ngeshare tentang jenis-jenis kucing, pastinya ane juga punya kucing dong… ini adalah nama-nama kucing aku dari kucing pertama ampe yang sekarang masih aku pelihara…

HUMAIRRAH'S FAMILY

1.       Orend

Ini kucing aku yang pertama (yang masih aku inget sih, gak tau ada yang lebih dulu dari dia) dia kucing jantan, bulunya kuning en badannya gede. Aku melihara dia (kalo gak salah sih) waktu TK ato SD awal gitu, dia mati karna makan tikus yang keracunan. Tapi saat itu aku gak sedih banget, coz masih kecil. Masih bloon en polos gitu.

2.       Memeng

 
Nah, yang ini kucing kesayangan aku, jenis kelaminnya cewek. Kami saling menyayangi satu sama lain (-_- percaya aja deh) iya bener, aku sayang banget ama Memeng, dia juga sayang aku, soalnya kalo ketemu aku dia manja gitu, tapi kalo ketemu babeh pasti nyempod dikolong korsi, da takut. Warnanya abu kecoklatan gitu.

Sayang, waktu bulan puasa 2010 dia mati didepan rumah.:( Aku taunya dia udah dikubur gitu ama babeh, seharian nangis dibelakang rumah (puasanya pasti batal dah). Padahal waktu itu aku udah niat buat bawa dia kerumah manini (pindah rumah gitu gara-gara ada something yang sinetron banget :p ) en beliin baju lebaran samaan, gak taunya malah mati duluan. Pantesan aku punya firasat-firasat gak enak gitu kalo ketemu dia, kalo maen kerumah babeh pasti pengennya foto bareng mulu.. hehe

3.       Memeng2




Nah, dia juga kucing cewek, kenapa namanya Memeng2? Karna keingetan terus sama Memeng pertama.. L (so sweeeet) warnanya abu-abu, ekornya muringkel gitu. Sebenernya sih dia kucing tetangga yang aku doktrin supaya berpindah majikan. Dia udah banyak menghasilkan banyak anak yang berkualitas. Dan anak-anaknya ini sangat kami (red: keluarga)sayangi. Sekarang dia datang dan pergi, udah tua gitu umurnya. Fakta yang mencengangkan, sekarang dia gak punya gigi! Semua giginya gak tau pada jatoh ato dimakan sendiri, ato mungkin selama ini si Memeng ini pake gigi palsu dan sekarang ilang gara-gara dia lupa naro. Entahlah.. tanyakan pada Kapitten Patimura diduit serebu.. nahloh..

4.       Agiel


Dia anak pertamanya Memeng2, tepatnya sih yang pertama dilahirin dikeluarga Humairrah. Warnanya item, en diperutnya ada warna putihnya gitu. Dia paling disayang ama keluargaku, soalnya kucingnya manut banget. Kerjaannya tidur en makan doank. Beda sama manusia, kalo giliran aku aja yang makan en tidur kerjaannya, pasti udah digaplok pake linggis. Ngenes amat yak? Sayang, waktu puasa 2012 kemaren, dia ilang pas ngikut si Aul (sepupuku) teraweh. Hhhh semuanya jadi sedih banget deh. Aku aja ampe nangis dengernya(soalnya pas ilang ane diboarding school)

5.       Unyil


 
Dia adenya Agiel. Warnanya abu, hampir mirip ama emaknya. Badannya kecil, bisa dibilang dia itu kayak kucing cewek, malah suka dipanggil kucing banci da gak pernah beger ama kucing cewek. Malah, hobinya bisa dibilang aneh karna suka nyusuin ade-ade tirinya (Mama sama Mimin) padahal perutnya datar. Tapi, pas terakhir aku temuin dia udah jadi kucing preman yang hobinya berantem ama kucing liar warna item putih (jadul donk), en terakhir bangetnya, dia ditemukan tewas dirumah warga. :(


6.       Maman

 

Nah, ini adalah kucing kesayangan ketiga setelah Memeng sama Agiel. Soalnya dia itu lucu banget! Manja lagi. Bulunya kuning semua, gendut lagi! banyak yang bilang dia mirip ama garfiel. Banyak yang nyangka juga, kalo dia itu kucing angora, padahal kucing biasa. Sayangnya, bulu lembutnya itu rontok mulu, padahal sering dimandiin. Dia itu kucing dapet nemu deket jembatan. Sekarang dia masih diurus ama teteh.



7.       Mimin


 
Dia sodaranya Maman, cewek. Kalo siMaman pastinya cowok, udah keliatan dari namanya juga. Beda ama Maman, dia itu badannya kecil mulu. Kasian, sekarang dia udah mati gara-gara makan racun. Aku ama teteh suka ngerasa salah kalo inget Mimin, soalnya keliatan banget kalo kita itu pilih kasih ama dia. Yang sering di gendong pasti si Maman. Mimin pasti suka ngeliatin aja dari jauh. Malah suka sengaja ngedeketin pengen digendong juga. :’( maafin kita ya Min..

8.       Kucrit

                Dia anak pertama sekaligus terakhirnya Mimin. Harusnya sih ada 4 anaknya, tapi yang

lama bertahan ya dia. Padahal warna bulunya bagus, 3 warna gitu. Badannya kecil banget. Dia juga akhirnya mati, soalnya gak dikasih ASI. Cuma dikasih susu kucing kemasan. Kan Mimin meninggalnya pas punya anak.

9.       Alay/Olay


       
         Ni kucing datang sendiri kekeluarga Humairrah. Masih kecil, kalo manusia segede anak esde lah. Warnanya oren loreng-loreng gitu. Aktif en kucingnya eskaesde. Masa tiba-tiba ngikut nyusu aja bareng ama siIteung anaknya Memeng2. Untung diterima, gak diospek dulu. Tapi, sayangnya lagi, dia juga mati gara-gara nemu tikus mati en dia makan. Terkutuk orang yang suka racunin tikus en berakibat kucing-kucingku pada mati! Padahal Olay juga kesayangan kita. L

1.    Iteung

                Dia anaknya Memeng2, pasti taulah warnanya apa, keliatan dari namanya. Item! Tadinya badannya kek busung lapar gitu, tapi setelah ganti ibu (iya bener, ganti ibu!) sekaranga dia gendut banget.

11.   Nuno/Ono

                Dia sebenernya kucing cewek. Gak tau kenapa mamah ngasih nama itu. Dia sama kayak Olay, datang sendiri kekeluarga Humairrah. Sebelum saudara tak sedarah yang sekarang sedarah (Iteung, Nuno, Olay dll) pindah ibu susuan, siNuno gak berani ikut nyusu kesi Memeng. Tapi karna sekarang siMemeng gak pernah datang lagi kerumah, akhirnya mereka pindah ibu susuan, en siNunopun ikut. J

12.   Utut

                Naah, dia udah lama tinggal dirumah manini, malah sebelum aku tinggal sekarang, dia udah duluan. Dia itu paling gak mau disentuh sama orang, paling ngedeketin kalo pengen makan doang, itu juga jaga jarak (bukan muhrim kali -_-)

                tapi syukurnya, setelah menjadi ibu pengganti saudara tak sedarah yang sekarang sedarah dia mau juga dipegang en dielus-elus bulunya ama manusia. Kenapa dia menjadi ibu pengganti saudara tak sedarah yang sekarang sedarah ?  karena dia itu baru ngelahirin 3 anak yang baru semalem idup langsung mati semua! Ngeliat saudara tak sedarah yang sekarang sedarah ibunya minggat, dia langsung eskaesde dan menganggap mereka seperti anak sendiri. J ternyata, siUtut ini walopun butut, bulunya leeeembuut banget! Mungkin karna gak pernah mau dipegang manusia kali yah..? yaa, walopun kalo mau dipegang suka masih keliatan takut-takut gitu. Yang masih belom mau sih kalo digendong doank.

13.   Siputih

Dia anaknya utut. Warna bulunya dominan putih, jadi namanya siputih! (pake si_loh) dia kesayangannya Aul sepupuku, saying dia juga udah agak lama ini ilang. Sedih..



                Sebenernya sih kucing-kucing aku masih ada (yang pernah dipelihara), tapi karna lupa-lupa ingat, jadi segitu aja deh.. Sekarang mungkin udah pada disurga.

Tapi, ini nama-namanya yang aku inget:

a.       Bumeng kesayangan teh Anis waktu kecil

b.      Pameng suaminya Bumeng

c.       Si jengker

d.      Anis anaknya Memeng1

e.      Hugo

f.        Warna

g.       Warni

h.      Dll
       Nah, semoga postingan aku bermanfaat ya.. siapa tau kamu pengen ngadopsi nama kucing-kucingku buat nama anak kelak ato buat nama pena. Hehe (kidding deng)
Buat yang bukan pecinta kucing, mungkin nganggep postingan ini gak penting, tapi asal kamu tahu, bagi pecinta kucing, kucing itu udah dianggap seperti sahabat sendiri. Sok aja kalo kamu curhat kekucing, dijamin rahasia curhatan kamu bakal aman! (-_-) malah udah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Udah ah… sampe ketemu postinganku selanjutnya yaa… :)

Nantikanmu  

Posted by adistyawd

 part1

“Astagfirullahal’adzim” Vanny beristigfar, dia memalingkan wajahnya. Beberapa bulan ini dia merasa ada seorang ikhwan yang setiap kali bertemu selalu mencuri pandang padanya, entah hanya perasaan, atau kenyataan.
Namun kali ini ia merasakannya lagi, ikhwan ini terus menatapnya disamping masjid, dan saat ini Vanny sedang asyik nongkrong dikantin akhwat yang letaknya bersampingan dengan masjid santri. “Van.. mau kemana?” Tanya Kisya saat melihat Vanny bergegas pergi. “itu..” jawab Vanny lirih, kemudian Kisya menoleh kearah masjid, “ya Allah… kenapa dia selalu tau ya, kemana kamu pergi?” Kisya bergumam, “Van..” Kisya menoleh kearah sahabatnya, “ternyata ganteng banget yaa!!!” ungkap Kisya semangat, Vanny menoleh kesal dan pergi.” Heii!!” Kisya mengejar Vanny.
                Boarding School Al-Insan Jadid   memiliki sekolah yang disatukan antara ikhwan dan akhwat (laki-laki dan perempuan), tetapi dipisah dengan sebuah tembok besar. Yang tetap menjadi umum adalah ruangan lab IPA, perpustakaan, kantin yang diskat, masjid, lab computer dan ruangan olahraga. Walaupun begitu tetap bergiliran kecuali kantin dan masjid.
“wooi!! Giliran ikhwan!! Cepet keluar!” teriak ikhwan dari luar lab computer, “ikkh… gak sabaran banget sih ikhwan!” gumam salah satu akhwat yang berada didalam lab, “iyaaaa… hhhh!” timpal seorang lagi dengan kesal, “huuuuh!!!” didekat pintu, ikhwan menyoraki saat para akhwat bergegas keluar, “Vanny!” tiba-tiba ada suara berat yang memanggil, suara ikhwan. Deg! Pasti ikhwan itu lagi. Namun Vanny tidak berani menoleh.
Dikantin, “ya Allah… kenapa dia selalu bikin kesel sih! Apa dia gak mikir apa, kalo ada fitnah? Hhhhhhhh” Vanny menumpahkan segala kekesalannya pada Kisya sahabatnya. Jadi selama ini yang tau segalanya hanyalah Kisya seorang. “udah dibilang, dia itu suka sama kamu van! Yaa.. kayak Kevin sama aku aja, salin menyukai..hehe” Kisya terkekeh, tapi kemudian langsung diam melihat wajah Vanny yang ternyata datar. Kisya memang akhwat, tapi dia suka pacaran dan gonta-ganti cowok pula! Beda dengan sahabatnya Vanny yang kalem dan gak kenal ikhwan sama sekali. “huuuh… itu sih kamu!” ucap Vanny melet lidah.
Ta’lim santri diumumkan, seluruh santri ikhwan dan akhwat dari kelas 1 sampai 3 dipanggil oleh pengeras suara masjid utama A-Insan Jadid yang berada diluar gerbang utama pesantren, letaknya diseberang jalan yang lumayan besar. saat ini Vanny dan Kisya baru menginjak kelas satu semester dua aliyah. Dan ikhwan misterius itu menurut kabar yang dicari oleh Kisya kepenjuru akhwat adalah kelas tiga aliyah. Saat menyeberang jalan, Vanny dan Kisya terakhir dirombongan kelas satu yang ada, karena Vanny harus menunggu Kisya yang dandannya setengah abad. “ayo cepetan Van! Kita udah telat! Ntar duduk didekat hijab belakangnya penuh lagi!” ucap Kisya ceplas-ceplos, membuat Vanny kesal. Padahal Kisya sudah berjanji padanya tidak akan saling mengirim surat lagi dimasjid dengan Kevin. Vanny menghentikan langkah Kisya ditengah jalan, tepat digaris putih pemisah arah. Kisya menoleh kearah Vanny yang terlihat marah, ia tersenyum. “hehe bercanda doang ustadzah!” rajuknya, Kisyapun melanjutkan langkahnya, tiba-tiba dari arah kiri sebuah minibus kosong melaju kencang, aneh padahal hari-hari seperti ini kendaran sangat sepisekali, dan jikapun ada jalannya lamban. “Kisya!!” teriak Vanny yang menyadari kehadiran minibus gila itu, dan dengan spontan mendorong sahabatnya ketepi jalan, Kisya terjerembab jatuh, namun naas bagi Vanny, ia terserempet sebelum sempat berlari. Ia terguling dan jatuh bersimbah darah, minibus tadi tidak menghentikan lajunya. “Vanny!!” teriak Kisya, mencoba bangkit. Vanny tak berdaya, kepalanya terluka dan berdarah, mulutnyapun mengeluarkan darah, ia pingsan.
Sontak saja semua santri ikhwan dan akhwat yang sudah berada didalam masjid keluar, terutama ikhwan misterius itu, ia berlari kearah Vanny sebelum Kisya, dan merangkulnya. “Vanny!!” panggilnya lirih, sendu sekali. Ia menahan air matanya untuk keluar. Semua yang melihat pemandangan tersebut menatap heran, kaget dan tidak percaya. Semua mematung, tak terkecuali Kisya. Apa lelaki misterius ini benar-benar menyukai Vanny? Apakah ini hanya fanorama?

To Be Continue