01
Mar

Nantikanmu  

Posted by adistyawd

 part1

“Astagfirullahal’adzim” Vanny beristigfar, dia memalingkan wajahnya. Beberapa bulan ini dia merasa ada seorang ikhwan yang setiap kali bertemu selalu mencuri pandang padanya, entah hanya perasaan, atau kenyataan.
Namun kali ini ia merasakannya lagi, ikhwan ini terus menatapnya disamping masjid, dan saat ini Vanny sedang asyik nongkrong dikantin akhwat yang letaknya bersampingan dengan masjid santri. “Van.. mau kemana?” Tanya Kisya saat melihat Vanny bergegas pergi. “itu..” jawab Vanny lirih, kemudian Kisya menoleh kearah masjid, “ya Allah… kenapa dia selalu tau ya, kemana kamu pergi?” Kisya bergumam, “Van..” Kisya menoleh kearah sahabatnya, “ternyata ganteng banget yaa!!!” ungkap Kisya semangat, Vanny menoleh kesal dan pergi.” Heii!!” Kisya mengejar Vanny.
                Boarding School Al-Insan Jadid   memiliki sekolah yang disatukan antara ikhwan dan akhwat (laki-laki dan perempuan), tetapi dipisah dengan sebuah tembok besar. Yang tetap menjadi umum adalah ruangan lab IPA, perpustakaan, kantin yang diskat, masjid, lab computer dan ruangan olahraga. Walaupun begitu tetap bergiliran kecuali kantin dan masjid.
“wooi!! Giliran ikhwan!! Cepet keluar!” teriak ikhwan dari luar lab computer, “ikkh… gak sabaran banget sih ikhwan!” gumam salah satu akhwat yang berada didalam lab, “iyaaaa… hhhh!” timpal seorang lagi dengan kesal, “huuuuh!!!” didekat pintu, ikhwan menyoraki saat para akhwat bergegas keluar, “Vanny!” tiba-tiba ada suara berat yang memanggil, suara ikhwan. Deg! Pasti ikhwan itu lagi. Namun Vanny tidak berani menoleh.
Dikantin, “ya Allah… kenapa dia selalu bikin kesel sih! Apa dia gak mikir apa, kalo ada fitnah? Hhhhhhhh” Vanny menumpahkan segala kekesalannya pada Kisya sahabatnya. Jadi selama ini yang tau segalanya hanyalah Kisya seorang. “udah dibilang, dia itu suka sama kamu van! Yaa.. kayak Kevin sama aku aja, salin menyukai..hehe” Kisya terkekeh, tapi kemudian langsung diam melihat wajah Vanny yang ternyata datar. Kisya memang akhwat, tapi dia suka pacaran dan gonta-ganti cowok pula! Beda dengan sahabatnya Vanny yang kalem dan gak kenal ikhwan sama sekali. “huuuh… itu sih kamu!” ucap Vanny melet lidah.
Ta’lim santri diumumkan, seluruh santri ikhwan dan akhwat dari kelas 1 sampai 3 dipanggil oleh pengeras suara masjid utama A-Insan Jadid yang berada diluar gerbang utama pesantren, letaknya diseberang jalan yang lumayan besar. saat ini Vanny dan Kisya baru menginjak kelas satu semester dua aliyah. Dan ikhwan misterius itu menurut kabar yang dicari oleh Kisya kepenjuru akhwat adalah kelas tiga aliyah. Saat menyeberang jalan, Vanny dan Kisya terakhir dirombongan kelas satu yang ada, karena Vanny harus menunggu Kisya yang dandannya setengah abad. “ayo cepetan Van! Kita udah telat! Ntar duduk didekat hijab belakangnya penuh lagi!” ucap Kisya ceplas-ceplos, membuat Vanny kesal. Padahal Kisya sudah berjanji padanya tidak akan saling mengirim surat lagi dimasjid dengan Kevin. Vanny menghentikan langkah Kisya ditengah jalan, tepat digaris putih pemisah arah. Kisya menoleh kearah Vanny yang terlihat marah, ia tersenyum. “hehe bercanda doang ustadzah!” rajuknya, Kisyapun melanjutkan langkahnya, tiba-tiba dari arah kiri sebuah minibus kosong melaju kencang, aneh padahal hari-hari seperti ini kendaran sangat sepisekali, dan jikapun ada jalannya lamban. “Kisya!!” teriak Vanny yang menyadari kehadiran minibus gila itu, dan dengan spontan mendorong sahabatnya ketepi jalan, Kisya terjerembab jatuh, namun naas bagi Vanny, ia terserempet sebelum sempat berlari. Ia terguling dan jatuh bersimbah darah, minibus tadi tidak menghentikan lajunya. “Vanny!!” teriak Kisya, mencoba bangkit. Vanny tak berdaya, kepalanya terluka dan berdarah, mulutnyapun mengeluarkan darah, ia pingsan.
Sontak saja semua santri ikhwan dan akhwat yang sudah berada didalam masjid keluar, terutama ikhwan misterius itu, ia berlari kearah Vanny sebelum Kisya, dan merangkulnya. “Vanny!!” panggilnya lirih, sendu sekali. Ia menahan air matanya untuk keluar. Semua yang melihat pemandangan tersebut menatap heran, kaget dan tidak percaya. Semua mematung, tak terkecuali Kisya. Apa lelaki misterius ini benar-benar menyukai Vanny? Apakah ini hanya fanorama?

To Be Continue

This entry was posted on Sabtu, 01 Maret 2014 at Sabtu, Maret 01, 2014 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar