16
Mar

Review Jurnal  

Posted by adistyawd



Judul
Internalisasi Nila-nilai Berpikir Kritis Melalui Pengembangan Model Pembelajaran Konsep Matematika Kreatif pada Pendidikan Anak Usia Dini
Jurnal
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Volume & Halaman
Vol. 19, Hal. 230-236
Tahun
2012
Penulis
Yulis Jamiah
Reviewer
ADISTIYA WULANDARI (1717406046)
Tanggal
16 Maret 2018

Abstrak
Jurnal yang berjudul “Internalisasi Nila-nilai Berpikir Kritis Melalui Pengembangan Model Pembelajaran Konsep Matematika Kreatif pada Pendidikan Anak Usia Dini” ini berisi tentang bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai berpikir kritis dalam pembelajaran konsep matematika kreatif pada PAUD.
Abstrak yang disajikan penulis  menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris (Bahasa Internasional) dan bahasa Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju kepada topik pembahasan yang ada pada jurnal ini, dan menurut saya dapat memudahkan para pembaca untuk memahami isi jurnal ini.
Pengantar
Pada paragraf pertama penulis memaparkan bahwa aktivitas berpikir matematis pada seorang  anak manusia sudah terbentuk pada masa-masa awal kehidupannya. Namun saya kurang setuju dengan pendapat penulis, karena pada awal kehidupan manusia, mereka masih belum mengerti apa-apa tentang yang dinamakan matematika dan kenapa harus mempelajarinya. Jika penulis mengatakan bahwa seorang anak berpikir matematis pada usia awal sekolah mungkin saya akan setuju dengan pendapat penulis.
Pada paragraf kedua penulis berpendapat jika perkembangan kemampuan berpikir pada anak usia dini dapat menjadi optimal jika difasilitasi dengan suatu program berkualitas tinggi yang memperhatikan aspek sifat alami anak dan karakteristik matematika. Sejumlah aktivitas pemecahan masalah dapat dilakukan anak dan dapat dikembangkan, tidak hanya kemapuan berhitung dan menjumlah saja, tetapi juga kemapuan bernalar seperti mengklarifikasi dan urutan.
Pada paragraf ketiga penulis juga berpendapat bahwa anak-anak perlu ditanamkan nilai-nilai baik. Menurut penulis nilai-nilai tersebut sangat tepat digunakan sebagai dasar penbentukan dasar kepribadian, pengembangan, dan pembentukan dasar kepribadian, pengembangan, dan pembentukan kepribadian anak. Proses tersebut akan sangat menentukan masa depan anak. Dalam poin ini saya sangat setuju dengan pendapat penulis, karena anak-anak pada usia ini sangat mempercayai orang tua/guru sehingga penekanan nilai-nilai tersebut akan menjadikan anak berkepribadian yang berkarakter.
Pada paragraf keempat penulis berpendapat bahwa media cetak maupun elektronik dapat berpengaruh dalam proses internalisasi nilai-nilai. Dan akan berdampak buruk jika penayangan yang bertentangan dengan logika ditayangkan dan ditonton oleh anak-anak. Jika anugerah berpikir kritis dimanfaatkan dengan baik maka hal-hal negatif tidak perlu terjadi.
Pembentukan karakter, kepribadian, maupun kecerdasan berpikir anak harus dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan agar kebiasaan-kebiasaan negatif tidak tertanam hingga dewasa dan sulit diubah atau diperbaiki. Dalam paragraf kelima ini saya setuju dengan pendapat penulis.
Paragraf selanjutnya penulis berpendapat bahwa suatu penilaian yang komprehensif tidak cukup hanya memuat komponen isi atau materi saja, tetapi memuat seluruh dimensi matematika yaitu; komponen isi, daya matematika dan kemampuan matematika (National Assessment of Educational Progress 2003:9). Dan untuk mengoperasikannya perlu disusun suatu kisi-kisi yang dapat mencakup ketiga komponen tersebut sehingga dapat digunakan sebagai acuan dasar kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa dan dikembangkan oleh guru berdasarkan kondisi setempat.
Pada bagian pengantar ini penulis juga menyebutkan bahwa penggunaan balok matematika (buildingblocks) sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan matematika anak. Aktivitas tersebut mampu membantu anak memahami matematika melalui aktivitas sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok.
Pada paragraf terakhir penulis menekankan bahwa model pembelajaran konsep matematika kreatif bagi pendidikan anak usia dini dapat menumbuhkan pembiasaan berpikir kritis, dan hal itu merupakan bagian penting dalam penciptaan sumber daya manusia unggul dan berkualitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif naturalistik.
Cara yang digunakan penulis untuk penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan, dan studi dekumentasi. Dan juga melakukan serangkaian uji yaitu triangulasi, member checks, dan catatan pengambilan keputusan.
Pembahasan
Pada bagian pembahasan, penulis memaparkan bahwa komponen berpikir kritis dapat di munculkan dengan cara; 1) mengidentifikasi dan mempertanyakan asumsi-asumsi dan 2) mempertanyakan pentingnya konteks.
Dalam pembahasan ini pula penulis merinci 5 strategi yang digunakan dalam model pembelajaran, yaitu;
a. Mengajukan masalah
b. Berfokus keterkaitan antar disiplin
c. Penyelidikan autentik
d. Prestasi karya
e. Kerja sama
Penulis menjabarkan tentang model pembelajaran konsep matematika kreatif untuk mengembangkan kreativitas dan produktivitas berpikir kreatif dan kritis dengan jelas sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Simpulan
Pada bagian kesimpulan, penulis menjelaskan bahwa model pembelajaran konsep matematika kreatif bagi pendidikan anak usia dini secara teoritis adalah layak dan sangat strategis untuk dikembangkan.
Penulis juga membuat tabel tahapan aktivitas guru dan skema model pembelajaran konsep matematika kreatif pada PAUD secara mendetail.
Pada bagian saran, penulis memberikan masukkan kepada lembaga terkait untuk memperhatikan lagi kualitas pengajar agar lebih mengembangkan kemampuan menginternalisasikan nilai-nilai berpikir kritis dalam bidang pendidikan matematika untuk mengembangkan pembelajaran agar dicapai hasil yang optimal.
Kekuatan Penelitian
1.      Teori dan model analisis yang digunakan tepat
2.      Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami pembaca
Kelemahan Penelitian
1.      bahasa yang digunakan mudah dibaca namun agak sulit untuk dipahami


This entry was posted on Jumat, 16 Maret 2018 at Jumat, Maret 16, 2018 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar