01
Nov
Video Call
Aku menyalakan
kamera laptop untuk video call dengan
temanku Sarah. Seperti biasa, setelah pulang sekolah aku selalu menghabiskan waktu
untuk mengobrol dengannya.
“hei, baru sampai rumah?” tanya ku,
“iya, lelah sekali hari ini. Tadi aku bertemu Jack dijalan”
jawabnya, dia terlihat bahagia,
“ah senangnya, bahkan seharian ini aku tidak bertemu Tommy”
“lol~ lupakan saja dia, diakan sudah punya pacar”
“hei, aku akan setia sampai mereka putus tau”
“hei, aku akan setia sampai mereka putus tau”
“haha~ parah deh, eh.. bukannya yang dibelakangmu itu adikmu
Cheryl?” aku menoleh kearah yang
ditunjuk Sarah,
“ah, iya. Ibu dan ayahku sedang keluar, jadi aku kena sial
dengan menjaganya sampai mereka kembali”
“huh, jangan begitu. Bahkan aku saja ingin punya seorang
adik atau kakak, aku sangat kesepian tau”
“ya sudah, ambil saja adikku, aku benar2 tidak
membutuhkannya, lol”
“lol~ parah kau, hei lihat! Perhatikan adikmu dong, dia
bermain dengan tempat pensilmu tuh”
“ah biarkan saja, asal tidak rewel sudah cukup buatku.”
“dia membuka resletingnya tuh”
aku menoleh kesal kearah adikku yang sedang menghambur2kan isi tempat pensil dan beranjak mendekatinya “ah dasar sial, jangan dihamburkan dong!” mendengar bentakanku Cheryl menangis,
aku menoleh kesal kearah adikku yang sedang menghambur2kan isi tempat pensil dan beranjak mendekatinya “ah dasar sial, jangan dihamburkan dong!” mendengar bentakanku Cheryl menangis,
“lebih baik kau biarkan saja dia bermain, setelah puas baru
kau bereskan lagi”
“ah, tapi bagaimana jika semua barang2ku menghilang?”
“kalau begitu kasih saja beberapa barang, yang lain kau
simpan ditempat yang aman”
Aku mengikuti saran Sarah, aku hanya memberikan sebuah
penggaris pada Cheryl, tapi dia malah merajuk dan menangis, benar2 membuatku
kesal!
“biarkan saja dia yang pilih dari tempat pensilmu, jika dia
memegang sesuatu, maka kau menyimpan yang lainnya”
“ah~ kau ini seperti seorang pakar balita saja”
“lol~ begitu saja masa kau tidak kepikiran sih”
Cheryl mengambil sebuah cutter dari dalam tas pensil,
"wah itu sih berbahaya jika dia memainkannya” ucap Sarah,
"wah itu sih berbahaya jika dia memainkannya” ucap Sarah,
“aku tau” aku mencoba merebutnya dari tangan Cheryl, tapi
adikku ini malah menangis
“huuuh merepotkan saja!” gerutuku kesal
“hahaha~ namanya juga anak kecil, dia tidak akan tau itu
berbahaya sampai dia kena sendiri akibatnya”
Setelah mendengar ucapan Sarah dan melakukannya, aku melihat
Sarah berteriak dan menjerit mendengar adikku menangis dengan keras.
This entry was posted
on Selasa, 01 November 2016
at Selasa, November 01, 2016
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.