03
Nov
Roommate Soulmate
Part 1~
“hei anak muda, bangunlah. Ini sudah sampai diterminal akhir”
pria berambut hitam dan berparas baby face itu mengerjap setelah seseorang beberapa kali menepuk pundaknya. Dia terlihat masih agak linglung, sepertinya ia tertidur cukup lama. Dengan bergegas ia menarik tasnya dan segera turun dari bis. Dia mendesah melihat sekitar, seharusnya ia turun dibeberapa terminal sebelumnya. Namun tanpa sadar malah tertidur dan terdampar sampai terminal akhir. Dia mengusap2 lengan mantel bajunya, cuacanya sedang tidak bagus hari ini, sebelum dia berangkat ia melihat berita bahwa badai salju akan segera datang awal tahun ini. Namun tidak disangka akan datang lebih awal dari dugaanya. Dia harus segera mencari penginapan sebelum hari benar2 gelap. Angin yang membawa serpihan salju terus menerus meniup dengan kencang seperti memaksa dia untuk ikut terbang keangkasa. Jalanan terlihat begitu lengang seakan dia terdampar disebuah kota mati yang diselimuti salju.
pria berambut hitam dan berparas baby face itu mengerjap setelah seseorang beberapa kali menepuk pundaknya. Dia terlihat masih agak linglung, sepertinya ia tertidur cukup lama. Dengan bergegas ia menarik tasnya dan segera turun dari bis. Dia mendesah melihat sekitar, seharusnya ia turun dibeberapa terminal sebelumnya. Namun tanpa sadar malah tertidur dan terdampar sampai terminal akhir. Dia mengusap2 lengan mantel bajunya, cuacanya sedang tidak bagus hari ini, sebelum dia berangkat ia melihat berita bahwa badai salju akan segera datang awal tahun ini. Namun tidak disangka akan datang lebih awal dari dugaanya. Dia harus segera mencari penginapan sebelum hari benar2 gelap. Angin yang membawa serpihan salju terus menerus meniup dengan kencang seperti memaksa dia untuk ikut terbang keangkasa. Jalanan terlihat begitu lengang seakan dia terdampar disebuah kota mati yang diselimuti salju.
Jungkook melihat sebuah bangunan agak besar dan kusam yang
didepannya terpasang papan dengan tulisan ‘motel’. Hatinya lumayan lega saat
berjalan mendekatinya dan dawn begitu saja setelah ia melihat tulisan ‘penuh’
didepan pintu.
“aku harus segera mencari penginapan jika tidak ingin mati kedinginan”
gumamnya memberi dorongan agar ia mempercepat langkah kakinya.
“aku harus segera mencari penginapan jika tidak ingin mati kedinginan”
gumamnya memberi dorongan agar ia mempercepat langkah kakinya.
Penuh. Jungkook hampir putus asa, semua penginapan yang ia
lihat tak ada yang memiliki kamar kosong. Apa dia ditakdirkan mati membeku
disebuah kota kecil seperti ini? Sampai matanya tertuju pada tulisan minimarket
diujung jalan. Dengan semangat yang tersisa ia berlari kearah bangunan tersebut
berharap toko itu masih buka dan dia dapat menghangatkan tubuhnya dengan
semangkuk ramyeon. Ia bernafas lega setelah sampai didepan bangunan tersebut.
Buru2 masuk kedalam toko dan mengambil beberapa bungkus makanan yang
diidam2kannya dan menyeduh sebuah setelah membayarnya dikasir. Saat menikmati
makanannya, ia melihat sekitar dan sadar bahwa hanya ada dia dan seorang wanita
dimeja kasir. Orang lain benar2 sedang tidur nyenyak sekarang, pikirnya.
Setelah menghabiskan makanannya, Jungkook berjalan kearah meja kasir saat
seseorang masuk keminimarket tersebut.
“apa kau tau
penginapan kosong disekitar sini?” tanya Jungkook penuh harap.
“aah, maaf tapi saya pegawai baru disini. Saya tinggal sementara dipenginapan xx disana dan yang saya tau sudah penuh juga”
“aah, maaf tapi saya pegawai baru disini. Saya tinggal sementara dipenginapan xx disana dan yang saya tau sudah penuh juga”
“hmm, begitukah”
Jungkook menghela napas penuh kecewa,
“apakah toko ini buka 24jam?” tanyanya lagi
“biasanya memang seperti itu, tapi karna cuaca yang buruk saat ini, toko ini akan tutup 2 jam lagi”
Jungkook menghela napas penuh kecewa,
“apakah toko ini buka 24jam?” tanyanya lagi
“biasanya memang seperti itu, tapi karna cuaca yang buruk saat ini, toko ini akan tutup 2 jam lagi”
“apa aku boleh menginap disini? Aku janji tidak akan merusak
atau mengambil apapun, ah, disana juga ada CCTV, kau bisa percaya padaku”
“maafkan aku, tapi aku tidak bisa mengambil resiko jika
manager sampai tau, sekali lagi aku minta maaf” Jungkook lagi2 menelan
kekecewaan,
“apa kau tinggal dengan seseorang dimotelmu?”
pertanyaan Jungkook membuat kasir tersebut gelagapan, sampai seorang pria berambut pirang menghampiri mereka dan meletakkan beberapa makanan cepat saji dimeja kasir.
pertanyaan Jungkook membuat kasir tersebut gelagapan, sampai seorang pria berambut pirang menghampiri mereka dan meletakkan beberapa makanan cepat saji dimeja kasir.
“aku punya kartu diskon”
ucap pria disamping Jungkook pada sang pegawai kasir. Dia terlihat lebih tinggi dari dirinya. Lalu ia memberikan sebuah kartu berwarna kuning pada kasir tersebut.
“apa kau tersesat ditengah badai salju dan terdampar disini?”
Jungkook mengira itu bukan pertanyaan yang diajukan padanya sampai pria jangkung itu berpaling kearahnya.
“aah, itu, seharunya aku tidak turun disini. Aku ketiduran didalam bus”
ucap pria disamping Jungkook pada sang pegawai kasir. Dia terlihat lebih tinggi dari dirinya. Lalu ia memberikan sebuah kartu berwarna kuning pada kasir tersebut.
“apa kau tersesat ditengah badai salju dan terdampar disini?”
Jungkook mengira itu bukan pertanyaan yang diajukan padanya sampai pria jangkung itu berpaling kearahnya.
“aah, itu, seharunya aku tidak turun disini. Aku ketiduran didalam bus”
“begitukah? Aku tebak kau pasti seorang pelajar yang sedang
kabur dari rumah”
ucap pria jangkung itu percaya diri,
“yaah, sebenarnya aku akan berlibur kerumah nenek di xy-dong, 4 halte dari sini, dan aku juga seorang mahasiswa tingkat pertama”
ucap pria jangkung itu percaya diri,
“yaah, sebenarnya aku akan berlibur kerumah nenek di xy-dong, 4 halte dari sini, dan aku juga seorang mahasiswa tingkat pertama”
“yah, setidaknya aku tau kau sedang pergi dari rumah, ehem!
Apa kau berencana menginap ditempat nona cantik ini?” “aku tidak ada pilihan
lain untuk menginap, dan sekarang cuaca sedang sangat buruk”
“disaat seperti ini semua penginapan memang pasti penuh.
Tapi kau yakin tidak akan terjadi apapun saat menginap?”
tanya pria berambut pirang lagi, membuat pipi sang kasir memanas
“yah, aku yakin tidak akan terjadi apapun,”
“benarkah?” pria itu mendekatkan wajahnya didepan Jungkook, seperti mencari celah untuk masuk kedalam dirinya, Jungkook memundurkan wajahnya.
“aku tidak punya pilihan lain”
tanya pria berambut pirang lagi, membuat pipi sang kasir memanas
“yah, aku yakin tidak akan terjadi apapun,”
“benarkah?” pria itu mendekatkan wajahnya didepan Jungkook, seperti mencari celah untuk masuk kedalam dirinya, Jungkook memundurkan wajahnya.
“aku tidak punya pilihan lain”
“benar tidak ada pilihan lain?” tanya pria itu yang kini
berdiri tegap dan bersedekap, pura2 tidak peduli apapun.
“apa kau akan memberikanku tumpangan?”
“apa kau akan memberikanku tumpangan?”
“apa yang bisa kudapatkan?” pria didepannya balik bertanya,
”aku punya cukup uang”
”aku punya cukup uang”
“500rb won”
“aku tidak akan bisa pulang jika sebanyak itu”
“aku tidak akan bisa pulang jika sebanyak itu”
“berapa yang kau punya?”
“aku bisa membayarmu 50rb won untuk semalam”
“aku bisa membayarmu 50rb won untuk semalam”
“100rb atau kau mati membeku diluar dan jangan berpikir
untuk menginap ditempat nona ini”
Jungkook memandang sejenak kearah kasir wanita yang selesai
memberikan struk belanja pada pria jangkung dihadapannya,
“sebenarnya aku tinggal dengan pacarku dipenginapan”
“apakah aku bisa dapatkan makan malam?”
“ramyeon. Ambil barang2mu dan ikuti aku”
“ramyeon. Ambil barang2mu dan ikuti aku”
“tapi aku baru membeli beberapa ramyeon”
gumam Jungkook agak kesal yang kemudian mengikuti namja jangkung didepannya keluar toko.
gumam Jungkook agak kesal yang kemudian mengikuti namja jangkung didepannya keluar toko.
To Be Continued
This entry was posted
on Kamis, 03 November 2016
at Kamis, November 03, 2016
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.