Gadget (gawai) bisa di katakan
adalah hal lumrah yang di miliki orang pada masa sekarang. Tidak hanya orang
dewasa yang memiliki teknologi tersebut, remaja bahkan anak kecil rata-rata
memiliki ‘mainan pintar’ ini. Bahkan seperti hal yang aneh jika seseorang belum
memiliki teknologi tersebut. Kita pasti tidak jarang melihat orang-orang yang
lalu lalang atau sedang duduk diam, sibuk menunduk dengan telepon pintar di
tangan mereka.
Akan
tetapi, bukan berarti memiliki gadget benar-benar membawa pengaruh buruk bagi
kehidupan. Karena banyak sekali manfaat yang di berikan oleh teknologi canggih
ini. Misalnya saja sebagai sarana komunikasi, dengan gadget kita bisa
menghubungi siapa saja dimanapun dan kapanpun. Bahkan semua jenis informasi
dapat dengan mudah kita peroleh melalui situs di internet. Selain itu gadget
merupakan sarana hiburan bagi semua kalangan karna dalam gadget kita dapat
memainkan berbagai macam permainan yang sangat bervariasi dan aplikasi hiburan
lainnya.
Namun,
selalu ada hal negatif yang di bawa oleh sesuatu yang mempermudah kehidupan
kita. Imbasnya bagi manusia adalah mereka akan sangat ketergantungan dengan
alat canggih tersebut. Tidak terkecuali bagi anak usia dini. Dan ironisnya ini
sudah menjadi fenomena biasa dan terjadi di sekitar kita.
Dampak
buruk bagi anak yang ketergantungan gadget adalah menjadikan anak susah
bersosialisasi, malas berinteraksi, lebih individualitas dan egois, juga tidak
peka atau acuh terhadap lingkungan sekitar. Anak usia dini juga sangat rentan
mengalami nomophohia (no mobile phobia). Ini adalah kondisi dimana seseorang
akan gelisah atau merasa kehilangan sesuatu pada dirinya. Ini sangat berdampak
negatif bagi perkembangan anak di kehidupannya dalam bermasyarakat.
Dengan
teknologi ini anak akan dengan mudah mendapatkan konten-konten sensitif dari
berbagai sumber yang limit filter dan akan menjadi ancaman bagi anak itu
sendiri. Seperti halnya pornografi, kekerasan, pembullyan dan berbagai macam
tindakan tercela yang akan merusak kepribadian serta tingkah laku bagi anak.
Maka
dari itu, sebagai orang tua sudah
seharusnya melakukan pembatasan dan pengawasan dalam memberikan gadget kepada
anak agar mereka terhindar dari hal-hal negatif tersebut.
This entry was posted
on Sabtu, 25 November 2017
at Sabtu, November 25, 2017
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.